Identitas Novel
Judul Buku : The Lost Boy
Pengarang : Dave Pelzer
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit : 2003
Cetakan Ke- : keenam, Oktober 2003
Judul Buku : The Lost Boy
Pengarang : Dave Pelzer
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit : 2003
Cetakan Ke- : keenam, Oktober 2003
Isi dari penggalan novel tersebut :
Musim dingin 1970,Daly city,California..Aku sendirian. dalam gelap,aku kelaparan dan menggigil kedinginan. Aku duduk di atas tanganku,di bawah tangga di basement. Kepalaku lunglai ke belakang. Sudah berjam-jam sebelumnya tanganku tak bias merasakan apa-apa. Otot-otot di bagian leher dan pundakku nyeri dan pegal. Tapi aku sudah terbiasa dengan semua itu,dan aku juga sudah tau cara untuk tidak merasakannya..
Aku tawanan ibu..
Umurku Sembilan tahun. Hidup tidak menyanangkan seperti itu sudah ku jalani selama beberapa tahun. Setiap hari. Bangun,beranjak dari dipan berkain tua,dari basement aku naik ke ruang atas untuk menyelesaikan tugasku yang harus ku kerjakan tiap pagi hari. Kalau nasib sedang baik aku mendapat sarapan sereal yang tersisa di mangkuk-mangkuk saudara lelakiku. Aku berlari ke sekolah,mencuri makanan,pulang ke “Rumah itu” dan dipaksa memuntahkan isi perutku di WC untuk membuktikan bahwa aku tidak melakukan kejahatan mencuri apapun.
Kemudian aku dipukuli atau dipaksa melakukan salah satu “permainan”-nya,kemudian menyelesaikan tugas yang harus kukerjakan pada siang hari,kemudian duduk di bawah tangga sampai dipanggil ke atas untuk menyelesaikan segala tugas yang harus ku kerjakan pada malam hari. Kemudian kalau aku bias menyelesaikan semua tugasku tepat waktu,dan kalau aku tidak melakukan “kesalahan” apapun,barulah aku di beri sisa-sisa makanan.
Di ruangan atas,cekcok mulai. Aku tahu,setelah jam empat sore orangtua ku sudah mabuk. Cekcok makin seru. Pertama-tama,mereka saling meneriakkan nama, tapi lama-kelamaan mereka saling mengumpat. Aku hampIr selalu bias memperkirakan kapan jadi sasaran cekcok mereka. Pokok cekcok mereka selalu beralih ke aku. Suara ibu membku mual. “Apa kau bilang?” Ibu berteriak ke ayahku,Stephen. “kau kira aku memperlakukan ‘Anak itu’ dengan buruk?begituu?” suara Ibu tiba-tiba berubah dingin. Aku bisa membayangkan ibu sedang menuding-nudingkan jarinya ke wajah ayah. “Kau dengar…aku. Kau tak tahu bagaimana kelakuan si ‘It’ itu. Kalau menurutmu aku memperlakukan ‘It’ dengan buruk….silahkan ‘It’ mencari tempat tinggal lain.”
2. gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan pada novel ini menggunakan hampir seluruh kata baku dan kata sehari-hari.
3. kelebihan
Kelebihan dari novel ini adalah bermacam-macam nya tokoh yang saling berhubungan dan saling mendukung..
4. kekurangan
Kekurangan pada novel ini adalah tidak mengajarkan dan tidak mencerminkan perlakuan seorang ibu kepada anaknya..
5. Sudut Pandang
Dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Untuk pemeran utamanya, David sebagai aku (penulis novel).
6.. Hikmah
Hikmah yang dapat dipetik dalam novel ini adalah Dengan perjuangan keras dan keteguhan hati, kita akan mendapatkan apa yang diinginkan.
(novel “The Lost Boy” karya Dave Pelzer h. 229)
0 komentar:
Posting Komentar