Selasa, 18 Oktober 2011

kecelakaan transportasi: jatuhnya pesawat cassa 212, maskapai NBA


Pada akhir tahun ini indonesia mengalami kecelakaan lagi dalam sarana transportasi. Jatuhnya pesawat casa 212 Nusa Buana Air diperbukitan Gunung Kapur, Kabupaten Langkat, Medan, Sumatra Utara. Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis 29-9-2011.

Memang sangat menyedihkan dengan kejadian seperti ini, lambatnya penanganan terhadap musibah ini memang sangat layak untuk dipersalahkan sebab sesungguhnya jika para penumpang bisa segera diselamatkan, harapan untuk bertahan hidup masih terbuka, pupus sudah harapan dari para keluarga untuk bertemu hidup-hidup dengan anggota keluarga, tapi apa boleh buat semua itu sudah kehendak Allah S.W.T

Seluruh penumpang meninggal masih dalam posisi di tempat duduk masing-masing. Pintu pesawat tidak terbuka. Artinya, seluruh penumpang dan awak pesawat tidak ada yang sempat menyelamatkan diri. Saat ditemukan, pesawat tidak terbakar, tapi rusak di beberapa bagian, antara lain bagian hidung, sisi kiri, kanan pesawat, dan bagian atas.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo, Sabtu (1-10-2011), mengatakan proses evakuasi dilakukan dengan catatan cuaca mendukung. "Andai kata cuaca cerah, tidak dipenuhi awan atau angin kencang yang menyebabkan turbulensi, evakuasi dapat dilakukan pada hari Minggu ," kata Daryatmo.
Evakuasi korban dilakukan helikopter tambahan yang didatangkan dari Tanjung Pinang, Riau, dan Jakarta. Untuk mempermudah heli mendarat, angkatan udara dan tim lain membangun tempat pendaratan atau helipad.

Pesawat beregister PKTLF itu terbang dari Bandar Udara Polonia, Medan, dengan tujuan Bandar Udara Alas Leuser, Kutacane, Aceh Tenggara, Kamis (29-9). Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia tahun 1989 tersebut ditemukan pada ketinggian gunung sekitar 3.000 meter.
"Dugaan sementara seluruh penumpang meninggal akibat benturan keras saat pesawat jatuh. Apalagi kecepatan pesawat jenis Cassa ini bisa mencapai 140 knot," kata Daryatmo.

Jasad korban pesawat Casa 212 yang terdiri dari 14 penumpang dan empat awak, rencananya akan dievakuasi melalui jalur udara, karena sulitnya medan darat untuk ditembus. Tim SAR yang berhasil terjun ke lokasi pesawat, Sabtu (1/10), menemukan seluruh korban yang sudah tewas masih berada di dalam pesawat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;